Kemendes PDTT Gelar Expo BUMDes Nusantara Hingga Tour De BUMDes

By Admin

nusakini.com--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) serius mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pentingnya BUMDes pun disosialisasikan melalui Expo BUMDes Nusantara hingga Tour De BUMDes. 

“Expo BUMDes Nusantara ini dimaksudkan untuk menampilkan dan memperkenalkan produk-produk unggulan BUMDes. Tujuannya untuk memperkenalkan dan memasarkan keragaman usaha BUMDes dari berbagai propinsi di tingkat nasional kepada pembeli potensial,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo saat membuka Expo BUMDes Nusantara di Lapangan Wirabraja, Bukittinggi, Minggu (14/5). 

Peserta Expo BUMDes datang dari sejumlah daerah. Berbagai produk unggulan daerah ditampilkan. Selain itu, terdapat juga Klinik BUMDes sebagai tempat konsultasi. Klinik tersebut juga bekerjasama dengan Bank BUMN dan perusahaan swasta dalam rangka pengembangan usaha BUMDes. 

Selain Expo BUMDes Nusantara, sosialisasi BUMDes juga dilakukan melalui Tour De BUMDes. Rute bersepeda dimulai dari Lapangan Wirabraja, Kelok Sembilan, hingga Lembah Harau, Kabupaten Limapuluhkota. Menteri Eko berharap, adanya Tour De BUMDes yang diikuti sekitar 1.200 orang tersebut dapat semakin mengenalkan BUMDes kepada publik. Program pembangunan desa, lanjutnya, merupakan upaya pemerataan kesejahteraan oleh pemerintah.   

“Tour De BUMDes ini sebagai sosialisasi dan ajang promosi desa serta potensinya. Pemerintah juga ingin agar masyarakat semakin paham dana desa dan terlibat aktif dalam pembangunan wilayahnya,” ujar Mendes PDTT. 

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengimbau seluruh kabupaten ikut aktif mengembangkan BUMDes sebagai salah satu dari empat program prioritas pemerintah. Dirinya meyakini, BUMDes akan mampu mengungkit potensi unggulan desa. 

"Melalui Expo BUMDes yang pertama di Sumbar ini, kami berharap menjadi motivasi agar masyarakat di Nagari (desa adat) semangat membangun wilayah dengan mengelola dana desa sebaik-baiknya," katanya. 

Untuk apresiasi terhadap BUMDes-BUMDes yang sukses, Kemendes PDTT memberikan anugerah penghargaan berupa Desa Wisata Award untuk menampilkan Desa Wisata terbaik yang dikelola oleh BUMDes. Penghargaan tersebut juga merupakan bentuk apresiasi dalam pelaksanaan fungsi pengembangan usaha BUMDes yang berbasiskan pariwisata.

"Penghargaan ini menunjukkan bahwa desa mampu berkembang dan berprestasi," kata Menteri Eko saat memberikan penghargaan tersebut dalam kegiatan Expo BUMDes 2017. 

Sebanyak 10 desa menjadi yang terbaik dalam tiap kategori Desa Wisata Awards 2017 yaitu Nagari (desa adat) Sungai Nyali di Kabupaten Pesisir Selatan untuk kategori perkembangan desa tercepat, Desa Madobak di Kepulauan Mentawai sebagai desa adat, Desa Tamansari di Banyuwangi sebagai desa wisata jejaring bisnis. 

Selanjutnya Desa Pujon Kidul di Malang sebagai desa wisata agro, Desa Seigentung di Gunung Kidul sebagai desa wisata IPTEK, Desa Ubud di Gianyar sebagai desa wisata budaya, Desa Waturaka di Ende sebagai desa wisata alam. 

Kemudian Desa Ponggok di Klaten sebagai desa pemberdayaan masyarakat, Desa Teluk Meranti di Pelalawan sebagai desa wisata kreatif dan Desa Bontagula di Bontang sebagai desa wisata maritim. "Melalui penghargaan Desa Wisata terbaik, diharapkan akan menjadi motivasi bagi desa lainnya bahwa desa mampu berprestasi sehingga pemerataan pembangunan di Indonesia dapat terwujud," ujarnya. (p/ab)